Selasa, 23 April 2013

GRAND OPENING BANK SAMPAH SYARIAH IST AKPRIND

Pusat Pengembangan dan Penelitian Lingkungan Hidup (P3LH) IST AKPRIND bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan IST AKPRIND akhirnya  membuka secara resmi atau Grand Opening Bank Sampah Syariah IST AKPRIND Yogyakarta.  Sekretaris P3LH, Purnawan, ST,M.Eng menyampaikan bahwa Bank Sampah Syariah merupakan penggabungan dari bank sampah konvensional juga kegiatan shodaqoh sampah. Dalam pelaksanaan bank sampah konvensional para nasabah akan menjual sampahnya sehingga mendapatkan uang secara langsung.Tetapi dalam Bank Sampah Syariah, selain mendapatkan keuntungan materi secara berkala, insya Allah juga akan mendapatkan pahala karena 2,5% dari hasil penjualan sampah tersebut akan disumbangkan kepada yang membutuhkan. Sampai saat ini nasabah Bank Sampah Syariah sudah terdaftar sebanyak 35 orang dengan sampah terkumpul lebih dari setengah ton sampah kertas dan juga plastik. 

Rektor IST AKPRIND Yogyakarta, Ir. Sudarsono, MT mengapresiasi dengan dibukannya bank sampah syariah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa telah berusaha melatih soft skill-nya melalui bidang usaha bank sampah syariah. Rektor IST AKPRIND Yogyakarta juga mengharapkan bahwa para mahasiswa diharapkan lulus tidak hanya menyandang status cumlaude diatas kertas atau dalam hal teori saja tetapi juga harus cumlaude dalam kehidupan sehari-hari. Atau dengan kata lain, mahasiswa harus memiliki kemampuan dan keterampilan diluar bidang akademik, yang sering diistilahkan dengan soft skill. Selain itu dalam melaksanakan roda kegiatan bank sampah, harus ada komitmen mulai dari diri sendiri untuk membudayakan hidup bersih dan sehat sehingga bisa mewujudkan jati diri lingkungan IST AKPRIND. Sedangkan  Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta,  Irfan Susilo, SH  memperingatkan bahwa TPA 
Piyungan diperkirakan sudah penuh pada tahun 2015. Sedangkan pembangunan pemukiman serta pusat-pusat bisnis semakin bertambah. Selain itu jika nantinya Bandara yang baru jadi dibangun di wilayah kabupaten Kulon Progo, maka otomatis akan terjadi peningkatan pembangunan di wilayah Yogyakarta bagian selatan terutama kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Hal ini mengakibatkan terjadinya lonjakan jumlah sampah diwilayah Propinsi Yogyakarta. Sehingga perlu dipikirkan alternatif lain dengan tidak lagi mengandalkan TPA Piyungan. Salh satu alternatif tersebut adalah semakin mengembangkan dan meningkatkan keberadaan serta fungsi bank sampah.
Bank Sampah Syariah IST AKPRIND terbuka untuk umum dan berkantor di Kampus III IST AKPRIND