Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) IST AKPRIND Yogyakarta mendapat kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (RAKERNAS IMTLI) 2014. Dengan mengusung tema “One Vision to Save Our Environment” Rakernas akan diselenggarakan mulai Kamis (27/3) sampai dengan Minggu (30/3). Hal tersebut sesuai dengan hasil Kongres tahun 2013 di Universitas Diponegoro (UNDIP) pada tahun 2013 yang lalu.
Rakernas IMTLI 2014 dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, Jl. Gedong Kuning, Yogyakarta dibuka oleh Rektor IST AKPRIND Yogyakarta, Dr.Ir.Sudarsono, M.T. Dalam Sambutannya, Rektor IST AKPRIND menyampaikan bahwa eksploitasi sumber daya alam harus didukung dengan kaidah‐kaidah pengelolaan berkelanjutan dan kelestarian alam hanya sehingga tidak merusak keseimbangan tatanan alam. Oleh karena itu pendayagunaannya seharusnya dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan daya dukungnya. Lingkungan Indonesia merupakan kekayaan alam yang harus dikonservasi demi keberlanjutan kehidupan generasi yang akan datang. Rektor juga menambahkan, hahasiswa merupakan kelompok intelektual yang selalu diharapkan menjadi promotor perubahan paradigma terhadap lingkungan. Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan IST AKPRIND, Mustofa Faturochman mengatakan bahwa dalam Rakernas yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari 18 perguruan tinggi se-Indonesia ini juga diadakan beberapa kegiatan. Selain rapat kerja pengurus, juga akan diselenggarakan sarasehan lingkungan hidup bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa serta kegiatan sosial dengan melakukan penanaman pohon bakau atau mangrove di pantai Baros, Bantul, Yogyakarta
IMTLI merupakan sebuah organisasi yang menyatukan segenap elemen Mahasiswa Teknik Lingkungan di Indonesia. IMTLI didirikan pada tanggal 3 September 1992 di Yogyakarta yang memiliki visi dan misi pada upaya untuk mewujudkan mahasiswa Teknik Lingkungan yang profesional dan independen di bidang lingkungan dalam strategi global berkehidupan yang berkelanjutan. IMTLI sendiri di bagi menjadi empat wilayah operasional, yaitu IMTLI regional I, II, III dan IV. Beberapa mahasiswa pilihan dari segenap institusi anggota IMTLI yang tergabung dalam Pengurus Besar (PB) yang di pimpin oleh Ketua PB menjadi pemotor di setiap kegiatannya. Fungsi pengawasan dan pertimbangan roda organisasi yang dijalankan oleh PB dilaksanakan oleh Dewan Pengawas (DP) yang anggotanya berjumlah dua puluh tiga orang dan merupakan representasi dari 23 universitas yang tergabung dalam keanggotaan IMTLI. IMTLI sudah mengalami sepuluh periode kepengurusan. Selama itu juga mengalami berbagai dinamika pergerakan yang tiada hentinya.